Apa itu Ekonometrika
Apa itu Ekonometrika? Secara bahasa, ekonometrika (dalam bahasa Inggris disebut econometrics) berarti pengukuran ekonomi (economic measurement). Meskipun berarti demikian, namun kajian ekonometrika jauh lebih luas dari pada itu, seperti terlihat di bawah ini.
Ekonometrika adalah hasil dari suatu pandangan ekonomi yang merupakan terapan dari matematika statistik pada suatu data ekonomi yang digunakan untuk mendukung model matematika ekonomi yang telah dibangun dan untuk mendapatkan hasil numerik[1].
ekonometrika dapat didefinisikan sebagai analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi riil yang berdasar pada pengembangan teori dan observasi yang dihubungkan dengan metode inferensi[2].
Ekonometrika dapat didefinisikan sebagai ilmu sosial di mana teori ekonomi, matematika, dan statistika inferensi digunakan untuk menganalisis fenomena ekonomi[3].
Ekonometrika berkaitan dengan penetapan secara empiris dari hukum ekonomi[4].
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka didapatkan kesimpulan bahwa ekonometrika adalah suatu disiplin ilmu yang merupakan gabungan dari teori ekonomi, matematika ekonomi, dan statistika ekonomi. Teori ekonomi, hanya menyatakan secara kualitatif suatu hubungan dalam suatu pernyataan atau postulat atau hipotesis. Misalnya, teori ekonomi hanya menyatakan adanya hubungan negatif antara harga dan jumlah permintaan (semakin tinggi harga di pasar, semakin rendah jumlah permintaan). Namun teori ekonomi tidak memberikan pengukuran secara numerik berkaitan dengan hubungan kedua variabel tersebut, yang artinya teori ekonomi tidak menjelaskan berapa jumlah permintaan akan naik atau turun sebagai akibat dari perubahan harga yang terjadi. Hal ini merupakan lahan kajian dari ahli matematika ekonomi, yang membangun model matematis secara eksak dari hubungan dua variabel tersebut. Namun sekali lagi, matematika berhubungan dengan sesuatu yang pasti, sedangkan keadaan di lapangan tidak selalu seperti itu, banyak hal seperti keadaan politik dan sosial yang mempengaruhinya, di mana muncul suatu probabilitas. Oleh sebab itu dibutuhkan kajian statistika ekonomi yang mengembangkan model matematis dengan pengujian secara empiris.
[1] Tintner, Gerhard, “Methodology of Mathematical Economics and Econometrics”, The University of Chicago Press, Chicago, 1968, p. 74.
[2] Samuelson, P. A., T. C. Koopmans, & J. R. N. Stone, “Report of the Evaluative Committee for Econometrica”, Econometrica, vol. 22, no. 2, April 1954, pp. 141-146.
[3] Goldberger, Arthur S., “Economic Theory”, John Wiley & Sons, New York, 1964, p. 1.
[4] Theil, H., “Principles of Econometrics”, John Wiley % Sons, New York, 1971, p. 1.
Ekonometrika adalah hasil dari suatu pandangan ekonomi yang merupakan terapan dari matematika statistik pada suatu data ekonomi yang digunakan untuk mendukung model matematika ekonomi yang telah dibangun dan untuk mendapatkan hasil numerik[1].
ekonometrika dapat didefinisikan sebagai analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi riil yang berdasar pada pengembangan teori dan observasi yang dihubungkan dengan metode inferensi[2].
Ekonometrika dapat didefinisikan sebagai ilmu sosial di mana teori ekonomi, matematika, dan statistika inferensi digunakan untuk menganalisis fenomena ekonomi[3].
Ekonometrika berkaitan dengan penetapan secara empiris dari hukum ekonomi[4].
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka didapatkan kesimpulan bahwa ekonometrika adalah suatu disiplin ilmu yang merupakan gabungan dari teori ekonomi, matematika ekonomi, dan statistika ekonomi. Teori ekonomi, hanya menyatakan secara kualitatif suatu hubungan dalam suatu pernyataan atau postulat atau hipotesis. Misalnya, teori ekonomi hanya menyatakan adanya hubungan negatif antara harga dan jumlah permintaan (semakin tinggi harga di pasar, semakin rendah jumlah permintaan). Namun teori ekonomi tidak memberikan pengukuran secara numerik berkaitan dengan hubungan kedua variabel tersebut, yang artinya teori ekonomi tidak menjelaskan berapa jumlah permintaan akan naik atau turun sebagai akibat dari perubahan harga yang terjadi. Hal ini merupakan lahan kajian dari ahli matematika ekonomi, yang membangun model matematis secara eksak dari hubungan dua variabel tersebut. Namun sekali lagi, matematika berhubungan dengan sesuatu yang pasti, sedangkan keadaan di lapangan tidak selalu seperti itu, banyak hal seperti keadaan politik dan sosial yang mempengaruhinya, di mana muncul suatu probabilitas. Oleh sebab itu dibutuhkan kajian statistika ekonomi yang mengembangkan model matematis dengan pengujian secara empiris.
[1] Tintner, Gerhard, “Methodology of Mathematical Economics and Econometrics”, The University of Chicago Press, Chicago, 1968, p. 74.
[2] Samuelson, P. A., T. C. Koopmans, & J. R. N. Stone, “Report of the Evaluative Committee for Econometrica”, Econometrica, vol. 22, no. 2, April 1954, pp. 141-146.
[3] Goldberger, Arthur S., “Economic Theory”, John Wiley & Sons, New York, 1964, p. 1.
[4] Theil, H., “Principles of Econometrics”, John Wiley % Sons, New York, 1971, p. 1.
Makasih sobat
BalasHapus